Sistem Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia


Sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris menempati posisi keenam.

Peringkat itu memadukan hasil tes internasional dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki "budaya" pendidikan.

Perbandingan internasional dalam dunia pendidikan telah menjadi semakin penting dan tabel liga terbaru ini berdasarkan pada serangkaian hasil tes global yang dikombinasikan dengan ukuran sistem pendidikan, seperti jumlah orang yang dapat mengenyam pendidikan tingkat universitas.

Gambaran perpaduan itu meletakkan Inggris dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan tes Pisa dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang juga merupakan salah satu tes dalam proses penyusunan peringkat. Pertimbangan-pertimbangan dalam peringkat ini diproduksi untuk Pearson oleh Economist Intelligence Unit.

Kompetisi global
Dua kekuatan utama pendidikan adalah Finlandia dan Korea Selatan, lalu diikuti oleh tiga negara di Asia, yaitu Hongkong, Jepang, dan Singapura.

Inggris yang dianggap sebagai sistem tunggal juga dinilai sebagai "di atas rata-rata", lebih baik daripada Belanda, Selandia Baru, Kanada, dan Irlandia. Keempat negara itu juga berada di atas kelompok peringkat menengah termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis.

Perbandingan ini diambil berdasarkan tes yang dilakukan setiap tiga atau empat tahun di berbagai bidang, termasuk matematika, sains, dan kesusasteraan serta memberikan sebuah gambaran yang semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, tujuan utamanya adalah memberikan pandangan multidimensi dari pencapaian di dunia pendidikan dan menciptakan sebuah bank data yang akan diperbaharui dalam sebuah proyek Pearson bernama Learning Curve.

Melihat dari sistem pendidikan yang berhasil, studi itu menyimpulkan bahwa mengeluarkan biaya adalah hal penting, tetapi tidak sepenting memiliki budaya yang mendukung pendidikan. Studi itu mengatakan, biaya adalah ukuran yang mudah, tetapi dampak yang lebih kompleks adalah perilaku masyarakat terhadap pendidikan, hal itu dapat membuat perbedaan besar.

Kesuksesan negara-negara Asia dalam peringkat ini merefleksikan nilai tinggi pendidikan dan pengharapan orangtua. Hal ini dapat menjadi faktor utama ketika keluarga bermigrasi ke negara lain, kata Pearson.

Ada banyak perbedaan di antara kedua negara teratas, yaitu Finlandia dan Korea Selatan, menurut laporan itu, tetapi faktor yang sama adalah keyakinan terhadap kepercayaan sosial atas pentingnya pendidikan dan "tujuan moral".

Kualitas guru
Laporan itu juga menekankan pentingnya guru berkualitas tinggi dan perlunya mencari cara untuk merekrut staf terbaik. Hal ini meliputi status dan rasa hormat serta besaran gaji.

Peringkat itu menunjukkan bahwa tidak ada rantai penghubung jelas antara gaji tinggi dan performa yang lebih baik. Dan ada pula konsekuensi ekonomi langsung atas sistem pendidikan performa tinggi atau rendah, kata studi itu, terutama di ekonomi berbasis keterampilan dan global. Namun, tidak ada keterangan yang jelas mengenai pengaruh manajemen sekolah dengan peringkat pendidikan.

Peringkat untuk tingkat sekolah menunjukkan bahwa Finlandia dan Korea Selatan memiliki pilihan tingkat sekolah terendah. Namun, Singapura yang merupakan negara dengan performa tinggi memiliki tingkat tertinggi. Sumber : BBC Indonesia

Aqua Dwipayana Jadi Motivator di Almamaternya

SIANTAR – Untuk menjadi seorang yang berhasil dan sukses, maka yang perlu harus dilakukan adalah tetap belajar dan banyak membaca. Sebab dalam dunia pendidikan, kemampuan ilmu pengetahuan lah yang paling utama.
Demikan yang disampaikan Motivator Indonesia Aqua Dwipayana saat berbicara di depan ratusan siswa-siswi SMA N 2 Pematangsiantar, pada saat acara reuni alumni angkatan ’88.
Aqua Dwipayana yang merupakan alumni SMA Negeri 2 angkatan 1988 menceritakan sedikit perjalanan kisah hidupnya yang penuh dengan tantangan, hingga menjadikan dirinya saat ini meraih kesuksesan.
Sebelum menjadi pakar komunikasi, Aqua Dwipayana adalah seorang reporter di salah satu koran nasional yakni Harian Jawa Pos.
“Saya dulu seorang wartawan, dan beberapa tahun kemudian saya beralih profesi dengan membuka karir sendiri dalam bidang komunikasi,” katanya
Pria yang juga dosen ini mengatakan dia sering dipanggil sebagai pembicara di instansi TNI, Polri dan juga di instansi lainnya. Sementara rahasia yang dimiliknya untuk mencapai kesusksesan adalah rajin membaca serta ulet dalam disiplin dan kerja keras.
“Tidak ada yang instan kita peroleh, semuanya butuh perjuangan dan kerja keras. Bagi pelajar juga saya berharap agar rajin belajar dengan displin yang tinggi sebab tantangan didepan cukup besar,” ujarnya.
Di sela-sela acara juga, para siswa diajak naik ke pentas untuk memberikan pertanyaan yang langsung dijawab Aqua Dwipayana dan setelah itu siswa tersebut mendapatkan hadiah satu buah buku.
Kita lahir ke dunia ini tidak membawa apa-apa, dan kita juga meninggalkan dunia ini tidak akan membawa apa-apa.
Maka itu, banyaklah melakukan aksi sosial,” kata Aqua Dwipayana yang saat ini konsultan di Kakorlantas Polri.
Ketua Panitia Reuni Alumni, dr Robert Turnip yang saat ini bekerja di Kementrian Kesehatan mengatkaan Reuni Alumni tersebut khusus untuk angkatan 1988 yang siswanya dulunya sekitar 300 orang.
Selain melakukan temu kangen dengan guru-guru dan juga siswa, para alumni juga memberikan bantuan ke sekolah berupa laptop, white board, in focus untuk penunjang sarana prasaran sekolah.
Diterangkannya para alumni angkatan 88 banyak yang sudah berhasil baik di birokrasi pemerintahan dan TNI/Polri, seperti Leonardus Simanjuntak yang saat ini sebagai Asisten II Pemko Pematangsiantar.
“Khusus untuk angkatan 88 baru ini kita laksanakan, sementara alumni akbarnya ketua umumnya adalah Anton Sihombing,” katanya.(pra/smg) Sumber : http://www.hariansumutpos.com/2012/11/46073/aqua-dwipayana-jadi-motivator-di-almamaternya

Peringatan Hari Guru Nasional 2012 Siap Digelar


Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  tahun ini kembali  melaksanakan Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2012 dan HUT ke-67  PGRI. HGN diperingati setiap tahun  pada tanggal 25 November. Tahun 2012 ini, puncak acara akan berlangsung paling lambat satu minggu setelah tanggal 25 November 2012 di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat. Acara tersebut akan dihadiri Presiden RI bersama para guru, siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK, para pejabat pemerintah, serta pemerhati di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk  menyambut  kelancaran dan  kesuksesan hari  guru nasional tersebut. Di antaranya dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dengan pihak-pihak yang menjadi peserta upacara maupun koordinasi dengan antar instansi terkait.  Upacara  bendera peringatan Hari Guru Nasional  akan dilaksanakan di setiap instansi pemerintah mulai tingkat pusat sampai daerah tingkat kecamatan. 
Berdasarkan pedoman pelaksanaan upacara penyelenggaraan Hari Guru Nasional tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama dan Ketua Umum PB PGRI menjadi pembina upacara  di kantor pusat masing-masing. Berbagai  kegiatan akan dilakukan di tingkat pusat maupun daerah seperti  pertemuan forum ilmiah guru, lomba kreatifitas guru, asean council of teacher, talkshow di RRI dan TVRI, bakti sosial (donor darah dan kebersihan lingkungan), gerak jalan sehat, ziarah ke Taman Makam Pahlawan serta pemberian penghargaan dan tanda kehormatan  kepada mereka-mereka yang telah berjasa di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI adalah “Memacu Professionalisasi Guru melalui Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik”. Dengan demikian keberadaan dan peran guru sangat menentukan keberhasilan mutu sistem dan hasil pendidikan  yang bermutu dan berkwalitas karena hakekat pendidikan itu adalah berlangsung seumur hidup, bersifat semesta dan menyeluruh.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah melalui keputusan presiden nomor 78 tahun 1994 telah menetapkan tanggal 25 november sebagai hari guru nasional yang dikuatkan oleh uu no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta peraturan pemerintah no. 74 tahun 2008 tentang Guru.(JS)

Dorong Penggunaan TIK, Sekolah Boleh Pakai Dana BOS


Jakarta --- Untuk meningkatkan gairah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengembangkan konten dan infrastruktur bidang pendidikan berbasis TIK. Pengembangan infrastruktur jaringan akan dilakukan dengan menggunakan anggaran Jardiknas dan mekanisme lainnya.
Perlu disadari, jika hanya mengandalkan anggaran Jardiknas tentunya tidak cukup untuk melayani jaringan internet yang menjangkau seluruh sekolah di penjuru negeri. Untuk itu, pemerintah merancang sebuah petunjuk teknis (juknis) pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendorong penggunaan TIK.
Dijelaskan oleh Kepala Pustekkom Ari Santoso, saat ini dengan anggaran yang dialokasikan dalam Jardiknas hanya mampu menjangkau dan melayani jaringan internet di 40 ribu sekolah. Sementara jumlah sekolah yang ada di Indonesia sebanyak 240 ribu sekolah. Dengan keterbatasan itu dirancang sebuah mekanisme agar sekolah-sekolah yang sudah “mampu” didorong untuk membiayai langganan internetnya sendiri dengan memanfaatkan dana BOS secara legal.
“Selama ini sekolah tidak berani untuk menggunakan dana BOS untuk berlangganan internet, karena tidak ada payung hukum yang jelas. Mereka takut disangka menyalahgunakan dana tersebut,” ujar Ari Santoso pada jumpa pers acara Anugerah Kita Harus Belajar (KiHajar), di Kemdikbud, Kamis (8/11).
Tahun 2014, ditargetkan 100 ribu sekolah akan tersambung internet yang dibayar dengan menggunakan anggaran Jardiknas dan dana BOS. Sekolah yang dianggap mampu membiayai sambungan internetnya sendiri memiliki kriteria tertentu. Dimisalkan dalam satu tahun untuk menyambungkan internet ke 15 komputer dibutuhkan dana tiga juta rupiah, maka jika dalam  sekolah terdapat 100 siswa, pembiayaan tersebut butuh alokasi 5-6 persen dari dana BOS.
Sebaliknya untuk sekolah yang memiliki jumlah siswa minim, sambungan internetnya akan dibantu oleh pusat dengan anggaran jardiknas. “Kalau memaksakan di anggaran, itu sangat sulit. Oleh karena itu Pustekkom mendorong daerah dengan memberi award kepada mereka yang mau berusaha sendiri,” ujarnya.  (AR). Sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/807

Kebijakan Baru Pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Ada beberapa point kebijakan pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah antara lain :
1. Sekolah satu-satunya merupakan sumber data Kegiatan Pendataan Pendidikan Menengah dan diwajibkan mengirimkan datanya ke sistem      Pendataan Pendidikan Menengah.

2. Sekolah didata minimum 2 x  dalam setahun.

3. Sekolah wajib menjalankan ICT Based School Management menggunakan Paket Aplikasi Sekolah.

4. Database hasil ICT Based School Management dikirimkan ke pusat secara online melalui tiga cara.

    a.Langsung menggunakan internet sekolah

    b.Menggunakan jaringan internet sekolah terdekat.

    c.Menggunakan jaringan internet di sekolah pusat layanan TIK SMA/SMK.

5.Unit Organisasi dibawah pembinaan Ditjen Dikmen tidak diperbolehkan mengumpulkan data langsung dari Sekolah.

6.Seluruh bantuan dari pemerintah pusat hanya disalurkan ke sekolah menengah yang telah mengirimkan datanya ke Sistem Pendataan Pendidikan Menengah.

7.Nomor Peserta Ujian Nasional akan diterbitkan berdasarkan data yang masuk di Sistem Pendataan Pendidikan Menengah.

Dengan adanya point dari Kebijakan Baru Pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah ini diharapkan Sekolah Menengah (SMA, SMK,SMLB) yang belum melakukan pengentrian data dan sinkronisasi untuk segera melaksanakannya karena berkaitan dengan point 6 dan 7. (Jls)
Sumber : http://dikmen.kemdiknas.go.id/html/index.php?id=berita&kode=218

Alumni Tahun 2006


Program Studi : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

No
Angkatan
Nama Lengkap

Urut
(Tamat)

01
2005/2006
Amelia Oneva Simatupang

02
2005/2006
Andi Florenc Sijabat

03
2005/2006
Anita Rahmi Hutasuhut

04
2005/2006
Ayu July Arnita Saragih

05
2005/2006
Basra Salom Sumbayak

06
2005/2006
Cristina Mediace Silalahi

07
2005/2006
Dwi Evryany

08
2005/2006
Eka Frama Luciana Pangaribuan

09
2005/2006
Frensi Purba

10
2005/2006
Gonggom Tua Eskanto Sitanggang

11
2005/2006
Harry Syahputra Nuari

12
2005/2006
Intan Nilam Sari Nasution

13
2005/2006
Itha Paulina Siahaan

14
2005/2006
Ivan Sanggem Siahaan

15
2005/2006
Jamansan Bahagia Situngkir

16
2005/2006
Jan Freddy Fransiskus Turnip

17
2005/2006
Kartika Dian Octara

18
2005/2006
Lidya Febrianty Girsang

19
2005/2006
Lisa Novita Harahap

20
2005/2006
Lolytha Septika Saragih

21
2005/2006
Lydia Friska Malau

22
2005/2006
Merlin Evalina Manihuruk

23
2005/2006
Mitriani Manalu

24
2005/2006
Naomi Wimona Difia

25
2005/2006
Nasaruddin Nur Hasibuan

26
2005/2006
Nina Nirwana Damanik

27
2005/2006
Nur Faizin Latif

28
2005/2006
Rabinson Damanik

29
2005/2006
Reza Pahlevi Purba

30
2005/2006
Ria Damayanti Situngkir

31
2005/2006
Rifki Andri Sahputra Nasution

32
2005/2006
Rika Anggreini

33
2005/2006
Ronny Budianto

34
2005/2006
Rumondang Tiopaska Saragih

35
2005/2006
Siti Ovanta Christianty Togatorop

36
2005/2006
Sofi Oktaviera Sinaga

37
2005/2006
Syafrina Dewi Dalimunthe

38
2005/2006
Tonny Michael Pasaribu

39
2005/2006
Yan Felix Manurung

40
2005/2006
Yuni Paramita Hutajulu

41
2005/2006
Abidan Gesa Turnip

42
2005/2006
Alexsandro Siahaan

43
2005/2006
Annie Agustina Sinaga

44
2005/2006
Anastalia M. Siregar

45
2005/2006
Ardian Saragih

46
2005/2006
Bahtiar Fanani Lubis

47
2005/2006
Bona Tua Agustinus Simanjuntak

48
2005/2006
Dearman Tuah Saragih

49
2005/2006
Dila Karina Nasution

50
2005/2006
Dionita Kristi Napitupulu

51
2005/2006
Dosma Hotmauli Ester Sihotang

52
2005/2006
Eric Tawarikh Marpaung

53
2005/2006
Eriya Nova Saragih

54
2005/2006
Esry Marliza Sofiana

55
2005/2006
Eva Margaretha

56
2005/2006
Jondi Harrys Parlindungan Marbun

57
2005/2006
Juni Octavia Saragih

58
2005/2006
Martha Lestari Sembiring

59
2005/2006
Nurhabibah

60
2005/2006
Nurleli Simamora

61
2005/2006
Raja David Ferianto Harianja

62
2005/2006
Reni Anggrini Saragih

63
2005/2006
Richard Sandro Simarmata

64
2005/2006
Risma Nainggolan

65
2005/2006
Sadli Joharie

66
2005/2006
Sapriani Damanik

67
2005/2006
Silvia Inayati

68
2005/2006
Tetty Voranika Silalahi

69
2005/2006
Wena Zendrato

70
2005/2006
Willy Tirza Panaborang Panjaitan

71
2005/2006
Yuda Franky Sihite

72
2005/2006
Yusri Enna Soyani

73
2005/2006
Anita Verawaty Hutapea

74
2005/2006
Berry P.M. Harja

75
2005/2006
Dewi Kurniwati

76
2005/2006
Dicky Aswar Rakhelmi Rangkuti

77
2005/2006
Dodo Novembri Purba

78
2005/2006
Elghtki Putri Nainggolan

79
2005/2006
Pariama Novayanty Siburian

80
2005/2006
Freddy Hebron Silitonga

81
2005/2006
Harwin Riadi Dolly Silalahi

82
2005/2006
Hotbersius Damanik

83
2005/2006
Hotmasterman Simbolon

84
2005/2006
Hotmi Natalia Purba

85
2005/2006
Iin Rina Dewi Oktavia Sirait

86
2005/2006
Iqbal Octari Purba

87
2005/2006
Juli Friska Sitohang

88
2005/2006
Juliana Veronika Gultom

89
2005/2006
Kasiana Herawati Saragih

90
2005/2006
Meliani Dores Sitlo

91
2005/2006
Melissa Cerani Sinaga

92
2005/2006
Muhammad Irfan

93
2005/2006
Novita Pratiwi

94
2005/2006
Nuri Kelana Sari

95
2005/2006
Olivia Hutasorit

96
2005/2006
Randa Putra Simatupang

97
2005/2006
Rini Maulida

98
2005/2006
Rizly Desta Mahestri

99
2005/2006
R. Willy Dominico

100
2005/2006
Selprida Purba

101
2005/2006
Shinta Kartika Sinaga

102
2005/2006
Teresia Florita Saragih

103
2005/2006
Yesika Triana Gultom

104
2005/2006
Apnilis Situmorang

105
2005/2006
Catherine Dita Magdalena Siagian

106
2005/2006
Christyani Taruli Madame Siregar

107
2005/2006
Ciptanto Budi Cahyadi

108
2005/2006
Dedi Herianto Sitinjak

109
2005/2006
Delvi Afriyanti Pakpahan

110
2005/2006
Femyca Octaria S. Depari

111
2005/2006
Frischa Sumartri Silaen

112
2005/2006
Ien Annisa Damanik

113
2005/2006
Ira Marti Ayu

114
2005/2006
Jones Sintong Sirait

115
2005/2006
Lena Simamora

116
2005/2006
Lorarossy Sinaga

117
2005/2006
Meldalina Purba

118
2005/2006
Nurhaida Oktariani Siregar

119
2005/2006
Numi Matoga Siahaan

120
2005/2006
Pangihutan Sinaga

121
2005/2006
Poltak Heriato Rumapea

122
2005/2006
Rosmayani Sihombing

123
2005/2006
Tri Wira Edwinsyah

124
2005/2006
Wenry Nesken Harefa

125
2005/2006
Zultia Novianti

126
2005/2006
Agung Angriawan

127
2005/2006
Agusten Purba

128
2005/2006
Agustina Machdalena Purba

129
2005/2006
Anggi Ahmad Pardede

130
2005/2006
Arinda Sri Utami

131
2005/2006
Candra Suandi Situmorang

132
2005/2006
Desi Theresia Sidauruk

133
2005/2006
Deviyanti Ramayana Tampubolon

134
2005/2006
Elita Khairani Sirait

135
2005/2006
Hanna Juniar Siregar

136
2005/2006
Harry Khamal Chaniago

137
2005/2006
Helti Juliana Galingging

138
2005/2006
Ira Elnawaty . S .

139
2005/2006
Jepri Marudut Turnip

140
2005/2006
John Parulian Manik

141
2005/2006
Madrizali

142
2005/2006
Megawaty Handayani Situmorang

143
2005/2006
Meilina Situngkir

144
2005/2006
Melva Riana Lingga

145
2005/2006
Nila Silvana Dwi

146
2005/2006
Novi Yanti Friska Pasaribu

147
2005/2006
Nurhalimah Nasution

148
2005/2006
Rizki Ridho

149
2005/2006
Saria Tabita Samosir

150
2005/2006
Saut Parlindungan Sinaga

151
2005/2006
Selivrina Estheria Pujinta Siregar

152
2005/2006
Theresia Anggreini Sintauli

153
2005/2006
Bertha Elen Hein

154
2005/2006
Esranty Gultom

155
2005/2006
Eva Melarisa Harahap

156
2005/2006
Evans C. Naibaho

157
2005/2006
Evi Noprida Sinaga

158
2005/2006
Fitry Wahyuni Pohan

159
2005/2006
Gustika Haloho

160
2005/2006
Ianris Tania Gultom

161
2005/2006
Irmana Mendasari

162
2005/2006
Jan Friadi Sinaga

163
2005/2006
Jelita Sitorus

164
2005/2006
Martha Monroza Siagian

165
2005/2006
Maruliana Sitanggang

166
2005/2006
Masni Mariah Lingga

167
2005/2006
Mikhael Sakti Purba

168
2005/2006
Nimrod Napitu

169
2005/2006
Nita Alfina Pane

170
2005/2006
Nora Corinne Rajagukguk

171
2005/2006
Nova Driyanti Manik

172
2005/2006
Rusmiadi Damanik

173
2005/2006
Saorlina Hutagalung

174
2005/2006
Sufrado Simanjuntak

175
2005/2006
Tommy Lesmana Siburian

176
2005/2006
Vikram Hasibuan

177
2005/2006
Y a y u k

178
2005/2006
Yuli Yolanda

179
2005/2006
Bayu Surya Pradita

180
2005/2006
Charles Poltak Manuturi Siahaan

181
2005/2006
Dian Afriadi Yusda

182
2005/2006
Erwin Bastian Sitinjak

183
2005/2006
Fince Andriyani Damanik

184
2005/2006
Herlina Ellyani Damanik

185
2005/2006
Irene Margareth Hutagaol

186
2005/2006
Jhon Priadi Purba

187
2005/2006
Johannes Hasibuan

188
2005/2006
Khairun Nisa Kalsum

189
2005/2006
Lincon Rowandi Sirait

190
2005/2006
Marni Kristina Siregar

191
2005/2006
Meini Larenta R. Sitanggang

192
2005/2006
Meisyah Fitri Naipospos

193
2005/2006
Nova Mariana Samosir

194
2005/2006
Ria Cita Silalahi

195
2005/2006
Richard Owen Banurea

196
2005/2006
Roni Syahputra

197
2005/2006
Rotua Valentina Sinaga

198
2005/2006
Sera Ricky Swanri. S

199
2005/2006
Vera Kristiana

200
2005/2006
Yudha Prawira

201
2005/2006
Yuni Satrianita Sinaga

202
2005/2006
Ade Haiga Tanjung

203
2005/2006
Albert Timbul Pamingotan Hutagaol

204
2005/2006
Aulia Dhiny Purba

205
2005/2006
Betti Andriany Sirait

206
2005/2006
Elvrina Damayanti S. Garingging

207
2005/2006
Firstgirls Nurhena Cicilya Sinurat

208
2005/2006
Flora Saragih

209
2005/2006
Heldinar Elprida Hutasorit

210
2005/2006
Iman Setiadi

211
2005/2006
Indah Dina Pratiwi

212
2005/2006
Jaka Purwama

213
2005/2006
Jonas Bonar Sirait

214
2005/2006
Justira Mainora Siregar

215
2005/2006
Meiga Selvia Purba

216
2005/2006
Muhammad Septian Mihardi

217
2005/2006
Naomi Narwastu Sihombing

218
2005/2006
Rina Simanjuntak

219
2005/2006
Rishcat Sitorus

220
2005/2006
Santi Hotmaida Napitupulu

221
2005/2006
Sri Juliani Manurung

222
2005/2006
Sukmayeni

223
2005/2006
Yeli Forice Purba

224
2005/2006
Z. Fivia Ernova Purba

225
2005/2006
Sri Juliani Manurung

226
2005/2006
Widuri Wahyuni SW

227
2005/2006
Eldra Manoto Sinaga

228
2005/2006
Dedi Calvin Saragih

229
2005/2006
Astrid Silitonga

230
2005/2006
Lamhot Maruli Sihombing

231
2005/2006
Batara Guru O. Sunggu

232
2005/2006
Evita Malem Tarigan

233
2005/2006
Silvia Mariance Napitupulu

234
2005/2006
Putri Dwi Okti Mandasari

235
2005/2006
Tiffany Maria

236
2005/2006
Syafrida Riana Harahap

237
2005/2006
Rahmayani Siregar

238
2005/2006
Erma O'al Pospos






Program Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

No
Angkatan
Nama Lengkap

Urut
(Tamat)

01
2005/2006
Dicky Surya

02
2005/2006
Egie Hafiedz Priadi

03
2005/2006
Indah Pribadi Ananda Nasution

04
2005/2006
Pestaria Ambarita

05
2005/2006
Aleksander Purba

06
2005/2006
Biend Atri Yulita Saragih

07
2005/2006
Eva Riyanti Purba

08
2005/2006
Harianto

09
2005/2006
Khairina Septiani

10
2005/2006
Lesna Vrihatini Saragih

11
2005/2006
Lila Mustika

12
2005/2006
Mancen Fayder Manik

13
2005/2006
Meryanti Damanik

14
2005/2006
Muhammad Kholig Batubara

15
2005/2006
Nina Nola Boang Manalu

16
2005/2006
Nur Aziza Hasibuan

17
2005/2006
Sandi Putri

18
2005/2006
Abdul Haris Fadillah

19
2005/2006
Ade Guntara

20
2005/2006
Akbar Mardiansyah

21
2005/2006
Alfrida Putri Handayani Sinambela

22
2005/2006
Dita Ariami Tambunan

23
2005/2006
Fitria Octaviani Sinurat

24
2005/2006
Maknawiyah Siregar

25
2005/2006
Mella Yunita

26
2005/2006
Miftah Arifin

27
2005/2006
Ricky Fernando Pasaribu

28
2005/2006
Siti Aminah

29
2005/2006
Sri Wulandari

30
2005/2006
Achmad Zainardo Hasibuan

31
2005/2006
Ance Erenova Malau

32
2005/2006
Azura Sely Harahap

33
2005/2006
Boy Framonsius Sitanggang

34
2005/2006
Daniel Parsaoran Sibarani

35
2005/2006
Dedi Erwan Sinaga

36
2005/2006
Dewi Sari Alam

37
2005/2006
Faryani Octavia Ritonga

38
2005/2006
Frans Johannes

39
2005/2006
Ika Merdeka Wati Siagian

40
2005/2006
Indra P . Silalahi

41
2005/2006
Kartika Sari

42
2005/2006
Lestari Margareth Simamora

43
2005/2006
Mimi Soraya Panggabean

44
2005/2006
Pestamen Situmorang

45
2005/2006
Ramayana Sinaga

46
2005/2006
Retno Surya Ningrum

47
2005/2006
Rina Mayasari Sinaga

48
2005/2006
Samsudin Rahmad

49
2005/2006
Viana Rofinita Saragih

50
2005/2006
Yondi Zuska Sinaga

51
2005/2006
Asrizal

52
2005/2006
Budiman

53
2005/2006
Debie Imelda Lumbantobing

54
2005/2006
Dewi Shinta Sihombing

55
2005/2006
Dwi Sumandari

56
2005/2006
Erwan Hasibuan

57
2005/2006
Look Sun Well Man Pakpahan

58
2005/2006
Magdalena Ronauli Simanjuntak

59
2005/2006
Mardiansyah

60
2005/2006
Melpa Sitanggang

61
2005/2006
Muhammad Adi

62
2005/2006
Muhammad Dedi Pakpahan

63
2005/2006
Mhd. Nurhidayat

64
2005/2006
Nelly Seriati Sitorus

65
2005/2006
Olivia Anggriany Hutabarat

66
2005/2006
Sumanti Hutajulu

67
2005/2006
Wulandari

68
2005/2006
Yistian Suhandha

69
2005/2006
Yunika Sinaga

70
2005/2006
Anjar Mukti Iskandar

71
2005/2006
Argen Simanjuntak

72
2005/2006
Christ Abdi Tua Simbolon

73
2005/2006
Dayan Antony

74
2005/2006
Dedi Hamtoni

75
2005/2006
Hari Mahatir Ritonga

76
2005/2006
Heni Widia Ningsih

77
2005/2006
Muhammad Idris

78
2005/2006
Natalina Siagian

79
2005/2006
Nurcahaya Magdalena Haloho

80
2005/2006
Nurul Khairani

81
2005/2006
Peronika Simarmata

82
2005/2006
Rahmat Suci Andika

83
2005/2006
Siti Nursiam

84
2005/2006
Wahyuni Sianipar

85
2005/2006
Winda Juliana Hasibuan

86
2005/2006
Afrilia Siregar

87
2005/2006
Agung Prabowo

88
2005/2006
Alfredo Halasson Siregar

89
2005/2006
Ayu Tri Utami S

90
2005/2006
Elpida Julia Siregar

91
2005/2006
Elvina Harahap

92
2005/2006
Irawan Ekamaju Purba

93
2005/2006
Ismi Beby Lestari Harahap

94
2005/2006
John Immanuel Martua Panjaitan

95
2005/2006
Jonrico Sinulingga

96
2005/2006
Martin Cipto Hutajulu

97
2005/2006
Mira Permata Sari

98
2005/2006
Muhammad Iqbal Lubis

99
2005/2006
Nurcahaya Lubis

100
2005/2006
Nurwahayu Rahmayani

101
2005/2006
Rismauli Lubis

102
2005/2006
Wibi Saputra

103
2005/2006
Ade Ria Putri

104
2005/2006
Alex Sander Ompusunggu

105
2005/2006
Arbi Juanda

106
2005/2006
Cecep Yus Frandebi

107
2005/2006
Fitri Syahriani

108
2005/2006
Harianto

109
2005/2006
Heditia Syahputri Damanik

110
2005/2006
Masyita Devi Maisyaroh

111
2005/2006
Masrul

112
2005/2006
Nur Wilda Dari

113
2005/2006
Ribka Elfrida Sitompul

114
2005/2006
Rosmita Siahaan

115
2005/2006
Ruth Evany Melina Manullang

116
2005/2006
Sri Aswenti Sinaga

117
2005/2006
Vina Noprida

118
2005/2006
Wulan Sari

119
2005/2006
Yeyen Sundari

120
2005/2006
Ade Armiani Panjaitan

121
2005/2006
Lili Dwi Evrima Harahap

122
2005/2006
Meli Dinarsih Nugrahini

123
2005/2006
Elferida Sidabutar

124
2005/2006
Frerdinand Silitonga

125
2005/2006
David Pernando Siahaan

126
2005/2006
Bonahari Jaya Sibagariang

127
2005/2006
Rinaldi Siahaan

128
2005/2006
Incha Apriyanti Situmorang

129
2005/2006
Fepi Lapandi

130
2005/2006
Hasan Damanik









Mohon maaf jika ada pengetikan nama yang tidak tepat atau nama belum tercantum