Guru Tuntut Pembayaran Tunjangan Profesi Dituntaskan

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru-guru dari berbagai daerah yang tergabung dalam Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mendatangi Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Rabu (26/12/2012). Para guru hendak menyampaikan aspirasi pada pemerintah pusat mengenai pembayaran tunjangan profesi guru yang bermasalah di berbagai daerah.
"Pembayaran tunjangan profesi guru di daerah selalu bermasalah. Bukan cuma terlambat dibayar, pembayaran juga tidak utuh," kata Iwan Hermawan, Sekretaris Jenderal FGII.
Menurut Iwan, kehadiran para guru dari berbagai daerah ini untuk menyampaikan realita yang terjadi di lapangan. "Terlihat pemerintah pusat dan daerah saling lempar tanggung jawab. Nasib guru selalu dipermainkan pemerintah," kata Iwan.
FGII, ujar Iwan, menuntut pemerintah untuk menuntaskan permasalahan soal pembayaran tunjangan profesi guru di daerah. Kondisi yang terjadi bertahun-tahun ini tak kunjung ada solusi. Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/26/10553791/Guru.Tuntut.Pembayaran.Tunjangan.Profesi.Dituntaskan

Puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Digelar


Bogor --- Peringatan puncak Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun ke-67 PGRI digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul Bogor, Selasa (4/12). Acara ini dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, para ketua lembaga tinggi negara, Menteri Pendidkan dan kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan para menteri Kabinet Bersatu II lainya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua PB PGRI Sulistiyo, dan sekitar 9000 guru dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan perwakilan seluruh Indonesia serta guru dari Kementerian Agama.
Selain penyerahan Satyalencana Pendidikan oleh Presiden RI, acara puncak ini juga diisi dngan pagelaran tari, kesenian dan paduan suara, antara lain, tarian "JATINING DIRI" oleh mahasiswa STSI Bandung, Tari Saman oleh siswa MAN 4 Pondok Pinang DKI Jakarta, kesenian "cangklung" oleh siswa MAN 1 Bandung, dan panduan suara siswa dari SMP/SMA/SMK Bhakti Idata DKI Jakarta dan panduan suara guru dari kota Bogor. Selain itu, juga digelar Pameran Pendidikan dan Karya Guru, yang mengetengahkan hasil-hasil pembangunan pendidikan.
Hari Guru diperingati setiap tanggal 25 November setiap tahunnya. Sisi lain yang perlu ditegakkan dan dijunjung tinggi oleh para guru adalah kode etik guru dan prinsip-prinsip profesionalitas sesuai dengan amanat perundang-undangan. Karena itu, tema peringatan untuk tahun ini adalah " Memacu Profesionalisasi Guru Melalui Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik", dengan sub tema " Peningkatan Kinerja Guru untuk Pendidikan Bermutu", bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen guru terhadap budaya mutu di kalangan guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. (JR) Sumber : http://kemdiknas.go.id

Presiden Janji Tingkatkan Kesejahteraan Guru, tapi...


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji meningkatkan kesejahteraan guru, baik pegawai negeri sipil maupun swasta. Presiden menginstruksikan jajarannya untuk membenahi peraturan perundang-undangan yang mengatur kesejahteraan guru. Hal itu disampaikan Presiden ketika menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-67 di Sentul International Convention Center di Sentul, Jawa Barat, Selasa (4/12/2012).

Hadir pula jajaran menteri, Ketua DPD Irman Gusman, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan pejabat lainnya. Perayaan itu diikuti oleh ribuan guru yang mewakili seluruh provinsi.

Mendengar pernyataan Presiden itu, ribuan guru langsung bertepuk tangan. Pernyataan Presiden itu menyikapi pernyataan Ketua Umum PGRI Sulistiyo. Dalam sambutannya, Sulistiyo mengatakan, para guru yang tidak bisa hadir di Sentul tengah menunggu kabar baik dari Presiden.

"Saat ini, para guru dengan sabar menunggu di depan layar TV untuk mengikuti siaran langsung, berharap ada hadiah istimewa dari Bapak Presiden dalam HGN dan HUT PGRI tahun ini," kata Sulistiyo.

Riuh tepuk tangan para guru itu lalu berubah setelah mendengar pernyataan Presiden selanjutnya. Menurut Presiden, peningkatan kesejahteraan guru itu harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran negara.

"Ahhhh...," teriak para guru.

Presiden mengatakan, "Tidak mungkin, tidak boleh, dan dilarang agama kalau kita berhutang ke negara lain untuk meningkatkan itu. Kita gunakan kemampuan kita."

Presiden mengaku optimis dapat tercapai jika semua pihak menjaga dan meningkatkan pertumbuhan positif ekonomi Indonesia. Jika meningkat, anggaran untuk sektor pendidikan akan ditingkatkan yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan guru.

"Ajak seluruh rakyat, para elit untuk jaga stabilitas politik. Pastikan investasi dan dunia usaha berkembang dengan baik. Pastikan tidak ada korupsi yang terjadi di mana-mana. Itu jihad kita," ujar Presiden. Sumber : kompas.com

Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan, Tematik-Integratif


Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.

Menambah Jam Pelajaran
Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru; serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.
gambar1
skema1
Skema 1. menyajikan tentang Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran. Sedang gambar 1. menggambarkan tentang strategi meningkatkan capaian pendidikan, yang digambarkan melalui sumbu x (efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan prefesionalitas guru), y (pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi) dan z (lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran).
Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran. Di banyak negara, seperti AS dan Korea Selatan, akhirakhir ini ada kecenderungan dilakukan menambah jam pelajaran. Diketahui juga bahwa perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. Bagaimana dengan pembelajaran di Finlandia yang relatif singkat. Jawabnya, di negara yang tingkat pendidikannya berada di peringkat satu dunia, singkatnya pembelajaran didukung dengan pembelajaran tutorial yang baik.
Penyusunan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006 di mana ada beberapa permasalahan di antaranya; (i) konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak; (ii) belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (iii) kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (iv) belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (v) standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (vi) standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (vii) dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
skema2
skema3
Skema 2 menggambarkan tentang kesenjangan kurikulum yang ada pada konsep kurikulum saat ini dengan konsep ideal. Kurikulum 2013 mengarah ke konsep ideal. Sedang skema 3 menjelaskan alasan terhadap pengembangan kurikulum 2013. Sumber : http://www.kemdiknas.go.id

Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013 Jaring Masukan


Palembang --- Setelah resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan uji publik pengembangan kurikulum 2013 pada Kamis, 29 Nopember 2013 di Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus melakukan uji publik Kurikulum 2013 ke berbagai provinsi di Indonesia, salah satunya provinsi Sumatera Selatan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh dalam sambutannya di Griya Agung Gubernuran Sumatera Selatan (2/12) mengatakan uji publik ini terbuka untuk diberi masukan, disempurnakan, diperbaiki, dan di review. Dengan uji publik ini diharapkan ada rasa memiliki dan tanggung jawab  dari publik.
Kurikulum, menurut Mendikbud, perlu disempurnakan mengingat urgensi rasionalitas yang kuat, yaitu "penting dan genting". Rasionalitas "penting" mengingat inilah momentum yang tepat untuk mempersiapkan generasi 100 tahun Indonesia merdeka dengan memaksimalkan  potensi bonus demografi yang relatif tinggi. "Kita harus berani mentransfromasikan populasi usia produktif ini untuk menjadi orang-orang yang mempunyai kompetensi, melalui pendidikan," jelasnya.
Rasionalitas "genting" mengingat kurikulum harus disesuaikan  dengan perubahan zaman. "Tujuannya kita inginkan yaitu membuat manusia yang bermartabat, berbudaya, dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat," ujar Mendikbud.
Lebih lanjut Mendikbud memaparkan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah transformasi nilai. Prosesnya dipengaruhi oleh efektifitas interaksi antara murid dan guru, efektifitas pemahaman terhadap interaksi tersebut, dan efektifitas penyerapan.
Mendikbud juga menekankan esensi Kurikulum terbaru ini adalah basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis Sikap, keterampilan, dan pengetahuan (attitude, skill, dan knowledge).
"Kurikulum ini memberi kewenangan pada satuan pendidikan untuk mengembangkannya. Pusat menyiapkan kurikulum semantap-mantapnya, dan guru mempunyai ruang untuk mengembangkannya," jelasnya.
Adapun ciri Kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah guru harus lebih banyak mencari tahu karena saat ini peserta didik dapat dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi.
Dilain sisi, pesera didik didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuannya adalah terbentuk generasi "Produktif, kreatif, inovatif, dan afektif".
Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integratif memberi kesempatan murid untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran. IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sementara itu ketika ditemui di acara uji publik ini, Kepala Bidang TK dan SD Kabupaten Ogan Ilir, Faturrozi, menilai rancangan Kurikulum 2013 sangat efektif karena anak SD tidak lagi dibebani dengan terlalu banyak mata pelajaran. "Selain itu, kami di Kabupaten diberi kesempatan untuk memberi masukan pada kurikulum ini, dan juga tersedia waktu sosialisasi yang cukup untuk membuat strategi yang efektif untuk sosialisasi ke guru-guru hingga awal tahun ajaran baru 2013 nanti," ungkapnya.
Hadir dalam sosialisasi sebanyak 275 orang pemangku kepentingan pendidikan, antara lain: seluruh kepala dinas kabupaten/kota, kepala bidang dikdas dan dikmen, kepala seksi kurikulum, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), para pengawas, dan perwakilan guru, tim pengembang kurikulum, perwakilan dosen, perguruan tinggi, PGRI, dewan pendidikan, maupun pengamat pendidikan di Sumatera Selatan. [FA] Sumber : http://www.kemdiknas.go.id

HUT GURU dan PGRI ke 67 SMA Negeri 2 Pematangsiantar