Kepada Yth :
Seluruh Orang Tua/Wali Siswa Kelas XII
SMA Negeri 2 Pematangsiantar.
Hasil Rapat Dewan Guru yang dihadiri Kepala Sekolah (Rudol Barmen Manurung, M.Pd), seluruh Fungsionaris, Bapak/Ibu Guru dan Pegawai serta Ketua Komite Sekolah (Oktavianus Rumahorbo) berdasarkan Keputusan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Pematangsiantar bahwa SELURUH SISWA KELAS XII IA/IS SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR Tahun Pelajaran 2012/2013 dinyatakan LULUS 100%
Kepada Orang Tua/Wali Siswa dan Siswa-Siswi agar mengambil SKHUN SEMENTARA pada :
Hari/Tanggal : Senin, 27 Mei 2013
Tempat : Kantor SMAN 2 Pematangsiantar
Pukul : 13.00 WIB
Demikian kami informasikan untuk dapat diindahkan. Terima Kasih
Pematangsiantar, 24 Mei 2013
Kepala Sekolah
dto
RUDOL BARMEN MANURUNG, M.Pd
NIP. 196611281998011001
Kelulusan UN SMA/Sederajat Tahun Pelajaran 2012/2013 Di Atas 99 Persen
Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, menyampaikan hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/sederajat kepada publik, di Kantor Kemdikbud, Kamis (23/05). Dalam paparannya disebutkan, untuk SMA, dari 1.581.286 peserta, sebanyak 1.573.036 siswa atau 99,48 persen dinyatakan lulus. Sedangkan untuk SMK, dari 1.106.140 peserta, sebanyak 1.105.539 siswa atau 99,95 persen peserta UN SMK dinyatakan lulus. Kelulusan tersebut diperoleh dengan kombinasi nilai UN murni dan nilai sekolah.
Dari paparannya pula diketahui, kelulusan SMA tahun ini turun 0,02 persen dari tahun lalu yang 99,50 persen. Sedangkan kelulusan SMK justru mengalami kenaikan 0,23 persen dari tahun lalu yaitu 99,72 persen. Mendikbud mengatakan, naik turunnya persentase kelulusan ini masih wajar. Dan kekhawatiran masyarakat akan terganggunya penilaian karena penundaan UN di 11 provinsi maupun lembar jawaban yang buruk pun tidak terbukti.
“Memang ada penurunan, tapi tidak signifikan. Artinya, persoalan kemarin tidak mengganggu dari sisi kelulusan dan dari sisi pelaksanaan. Jadi LJUN kemarin tidak mempengaruhi,” kata Mendikbud di selah-selah paparannya.
Ada dua penyebab ketidaklulusan siswa peserta UN, yaitu nilai rata-rata di bawah 5,5, atau meski rata-rata mencukupi tapi ada satu atau dua mata pelajaran yang bernilai di bawah 4. Dengan rumus tersebut, ketidaklulusan untuk tahun ini tercatat 8.250 (0,52 persen) siswa SMA dan 601 (0,05 persen) siswa SMK.
Mendikbud menyebutkan, tahun ini terdapat 15 ribu sekolah atau 86,98 persen sekolah yang lulus UN 100 persen. Dari jumlah 15 ribu sekolah tersebut menaungi 1,3 juta siswa peserta UN. Namun demikian, mantan Rektor ITS ini mengakui, terdapat 24 sekolah yang kelulusannya nol persen. Dari 24 sekolah ini tercatat 899 siswa peserta UN di dalamnya.
Untuk ketidaklulusan nol persen di 24 sekolah ini belum disebutkan sekolah dan di wilayah mana saja. Mendikbud mengatakan, akan melakukan diagnosa terhadap kondisi tersebut. Jika nanti telah diketahui hasil diagnosanya, baru akan dilakukan intervensi. Intervensi tidak hanya dilakukan kepada sekolah yang tingkat kelulusannya nol persen saja, tapi juga berlaku untuk sekolah yang kelulusannya rendah.
“Pertama kita lihat gurunya. Apakah cukup atau tidak. Apakah gurunya sudah sertifikasi atau belum. Infrastrukturnya seperti apa. Setelah ketemu resepnya apa, baru kita intervensi. Mereka akan diberi pembinaan,” katanya. (AR)Sumber : http://kemdikbud.go.id
Bapak Teddy Robinson Siahaan Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT. KBN (Persero) jadi “Guru” di SMA Negeri 2 Pematangsiantar dalam Gerakan Direksi Mengajar
Sesuai instruksi Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, jajaran Direksi BUMN pun turun mengajar di sekolah-sekolah menengah atas terutama di sekolah tempat mereka mengenyam pendidikan menengah atas dulu. "Gerakan Direksi Mengajar" itu dilakukan untuk memeringati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Bpk. Teddy Robinson Siahaan bersama Bpk. Tumpak Manurung memilih ke Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara tepatnya SMA Negeri 2 Pematangsiantar yang juga adalah tempatnya menimba ilmu selama 3 tahun. Disana dia mengajar sekitar 100 siswa yang berasal dari perwakilan-perwakilan kelas.
Sebelum mengajar untuk 100 siswa, bertepatan 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional Bpk. Teddy Robinson Siahaan diangkat menjadi Pembina Upacara di SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Dalam bimbingan dan pengarahan beliau mengutarakan sedikit Kiat Sukses menjadi Direktur di PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero). "Saya bangga alumnidari SMA Negeri 2 Pematangsiantar ini yang hingga sampai sekarang Sekolah ini masih bisa eksis, berarti menunjukkan bahwa pondasinya kokoh sehingga melahirkan generasi-generasi yang kuat dan cerdas. " ujar Pak Teddy dalam pidatonya.
Bapak Teddy memotivasi siswa untuk rajin belajar, hormat pada orang tua dan guru serta belajar cerdas agar bisa meraih cita-cita yang mereka inginkan.
Antusiasme para siswa sangat besar, juga para guru-guru merasa senang dan bangga melihat alumni-alumni dari SMA Negeri 2 Pematangsiantar menjadi orang orang yang berhasil dan mampu bersaing di dunia kerja hingga tingkat nasional.
Dalam sesi dengan guru-guru, Bapak Teddy berkisah mengenai riwayat hidupnya sebelum dan sesudah bergabung di PT. KBN (Persero). Salah satu hal yang diceritakan adalah kesempatan menuntut ilmu di luar negeri serta kiprahnya hingga menjadi Direktur Pemasaran dan Pengembangan di PT. KBN (Persero).
Dengan rasa bangga dan terima kasih Bapak Teddy Robinson Siahaan sebagai alumni dari SMA Negeri 2 Pematangsiantar memberikan bantuan satu buah Laptop serta satu buah Infocus. Kegiatan itu diakhiri dengan berbagi pengalaman (life story) kepada bapak ibu guru dan bersalaman serta makan siang bersama.
Pemutakhiran Data NUPTK, yang wajib diikuti oleh PTK.
Mengapa harus VerVal Ulang NUPTK 2013?
Melalui kegiatan PADAMU NEGERI yang dikelola BPSDMPK-PMP ini, Data PTK hasil VerVal Ulang NUPTK akan menjadi sumber referensi utama untuk pelaksanaan program-program peningkatan mutu PTK yang dilaksanakan oleh Direktorat Kemdikbud terkait pada tahapan selanjutnya. [ baca selengkapnya » ]Wilayah Pelaksanaan
Kegiatan ini (yang juga merupakan penempatan ulang Sekolah Induk PTK) dilaksanakan di tingkat Kota / Kabupaten, Kecamatan maupun Sekolah diseluruh wilayah Indonesia.Sumber : http://padamu.kemdikbud.go.id/
Pendaftaran SBMPTN Sudah Dibuka
Gambar Ilustrasi |
Ketua Panitia Umum SBMPTN, Akhmaloka, mengatakan bahwa seleksi ini diperuntukkan bagi siswa yang tidak lolos SNMPTN dan siswa yang lulus SMA/SMK/MA sebelum tahun ini. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di PTN.
"Nanti mulai Senin sudah dibuka. Waktunya itu standar Indonesia Barat, jadi kalau Indonesia Tengah dan Timur menyesuaikan saja," kata Akhmaloka saat jumpa pers SBMPTN di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Sabtu (11/5/2013).
Berbeda dengan SNMPTN, SBMPTN ini dikenakan biaya pendaftaran sesuai kelompok program yang dipilihnya. Untuk kelompok Saintek dan Soshum, peserta akan dikenai biaya Rp 175.000. Sementara untuk kelompok campuran, peserta akan dikenai biaya pendaftaran Rp 200.000.
"Kali ini juga diperbolehkan untuk memilih tiga prodi apapun kelompok programnya," ujar Akhmaloka.
Hanya saja dalam pilihan program studi ini, seorang pendaftar berhak bebas memilih program studi pertamanya di 62 PTN yang ada. Sementara untuk pilihan kedua dan ketiga, seorang pendaftar wajib memilih program studi yang ada di PTN sesuai dengan wilayahnya.
"Jadi kalau domisili di Papua, maka anak tersebut untuk pilihan kedua dan ketiganya harus di wilayah Indonesia Timur," tandasnya.
Sumber : kompas.com
Kemdikbud Keluarkan Data Terbaru Jumlah Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013
Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyampaikan data terbaru jumlah sekolah pelaksana kurikulum 2013, di Kantor Kemdikbud, Senin (6/05). Dari data tersebut diketahui, terdapat pengurangan baik dari jumlah sekolah, guru, maupun siswa. “Kita kurangi besar kendaraan yang akan ditumpangi, ilustrasinya seperti itu. Untuk itu, harus kita matangkan dan mantapkan betul. Jangan sampai kita tidak realistis dalam arti tidak mempertimbangkan faktor-faktor eksternal,” jelasnya pagi ini (6/05), di ruang kerjanya, usai sidak UN SD.
Menteri Nuh mengatakan, penetapan jumlah sekolah pelaksana tersebut tidak serta merta hanya pertimbangan akademik. Ada pertimbangan-pertimbangan eksternal yang diikutkan, yaitu variabel kesiapan. Salah satu kriteria sekolah yang diprioritaskan untuk menjalankan kurikulum ini adalah sekolah eks-RSBI dan sekolah dengan akreditasi A. “Sekolah itu variabelnya lebar, dan orang ingin mendapatkan rasio keberhasilan yang tinggi. Oleh karena itu, kita rumuskan variabel kesiapan,” katanya.
Untuk sekolah dasar, kurikulum 2013 akan dijalankan di 2.598 sekolah, oleh 15.629 guru, dan 341.630 siswa. Untuk SMP, dijalankan di 1.521 sekolah, 27.403 guru, dan 342.712 siswa. Untuk SMA, dijalankan di 1.270 sekolah, 5.979 guru, dan 335.940 siswa. Dan untuk SMK, dijalankan di 1.021 sekolah, 7.102 guru, dan 514.783 siswa. Total keseluruhan pelaksana kurikulum 2013 adalah 6.410 sekolah, 56.113 guru, dan 1.535.065 siswa.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nuh juga menyampaikan jumlah sekolah pelaksana di beberapa daerah. Daerah-daerah tersebut adalah, DI Aceh 132 sekolah, Bali 203 sekolah, Jawa Tengah 881 sekolah, Jawa Barat 887, Jawa Timur 1053, Sumatera Utara 263, Banten 225 sekolah, DIY 146 sekolah, dan Jakarta 250 sekolah.
Mendikbud menjelaskan, pengumpulan data jumlah sekolah, siswa dan guru menggunakan beberapa instrumen. Data-data siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berbasis siswa. Sedangkan guru dan sekolah dengan menggunakan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Pemilihan sekolah, kata Mendikbud, juga mempertimbangkan jarak lokasi dari bandar udara terdekat. Karena proses distribusi logistik mempunyai peran besar dalam menjamin pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, basis pemilihan sekolah pun tidak lagi berbasis kabupaten/kota, melainkan berbasis provinsi. Jadi dimungkinkan tidak semua kabupaten kota ada (sekolah pelaksana kurikulum 2013 – red),” tuturnya.
Kemdikbud sendiri telah memiliki sistem yang bisa melihat lokasi sekolah, yang telah diintegrasikan dengan sistem google earth. “Kita sudah punya sistem monitoring di monitoring room. Kita tau dimana lokasi sekolah, berapa jarak dari bandara, itu untuk mempertimbangkan distribusi logistik. Kita sudah sensus koordinat sekolahnya berapa,” jelasnya. (AR)
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id
Langganan:
Postingan (Atom)